Sabtu, 14 Januari 2017

BUDIDAYA DAN KUALITAS MENTIMUN DI INDONESIA

Mentimun atau ketimun atau timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayura   dari famili Cucurbitales yang sudah populer di seluruh dunia.Di Amerika adalah California, New York, Carolina Selatan, Texas dan Florida. Pembudidayaan mentimun meluas keseluruh dunia, baik di daerah beriklim panas (tropis) maupun daerah beriklim sedang (sub-tropis).
Di Indonesia tanaman mentimun banyak di tanam di daratan rendah. Pada tahun 1991, daerah penyebaran yang menjadi pusat pertanaman mentimun adalah provinsi Jawa barat, Daerah Istimewa Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber vitamin dan mineral.
Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu,  adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna  luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. 
Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Iklim yang sesuai bagi budidaya mentimun ?
2. Bagaimanakah Ketinggian Tempat yang sesuai bagi budidaya mentimun ?
3. Bagaimanakah Kondisi Lahan yang sesuai bagi budidaya mentimun ?
4. Bagaimanakah Kesesuaian Lahan yang sesuai bagi budidaya mentimun ?
5. Bagaimanakah Permintaan pasar tanaman Mentimun ?

1.3Tujuan
1. Memahami Iklim yang sesuai bagi budidaya mentimun
2. Memahami Ketinggian Tempat yang sesuai bagi budidaya mentimun
3. Memahami Kondisi Lahan yang sesuai bagi budidaya mentimun
4. Memahami Kesesuaian Lahan yang sesuai bagi budidaya mentimun
5. Memahami Permintaan pasar tanaman Mentimun.

PEMBAHASAN

2.1 Morfologi mentimun
Ketimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur ketimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah misalnya, sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah itu. Kira-kira sehari setelah sentuhan pertama sulur mulai bergelung, atau menggulung dari bagian ujung maupun pangkal sulur. Gelung-gelung terbentuk mengelilingi suatu titik di tengah sulur yang disebut titik gelung balik. 
Dalam 24 jam sulur telah tergulung ketat.

a. Batang
Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.

b. Bunga
Bunga tanaman Cucumis sativus ada yang jantan berwarna putih kekuningan dan bunga betinanya  berbentuk seperti terompet yang ditutupi oleh bulu-bulu.

c. Daun
Daunnya merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar. Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.Daun dan tangkai Cucumis sativus bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus..

d. Buah Mentimun

Buah ini panjangnya 10-30 cm dan bagian pangkalnya berbintil, tumbuh mengantung, berlilin putih, warnanya hijau dan setelah tua warnanya kuning kotor.  Buah mentimun bila ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Biasanya kulit buah yang di  bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
Buah mentimun terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang telah terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa buah mentimun pada mulanya mempunyai tiga ruangan, yang masing-masing terbagi dua lagi oleh sekat yang tidak sempurna. Jika buah telah masak, sekat-sekat  lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong ditengahnya. Buahnya bisa dimakan mentah, direbus, dikukus, atau disayur. Bisa juga dibuat acar atau dimakan bersama rujak Daging buah ketimun mengandung banyak air yang berwarna putih atau kekuningan.
Di dalam buah terdapat banyak biji yang bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya  putih kotor.

Macam varietas mentimun
Varietas unggul tanaman diperoleh melalui serangkaian penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan varietas dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti potensi hasil tinggi, umur genjah, tahan terhadap tekanan biotik dan abiotik tertentu,  sesuai dengan selera konsumen, dan lain-lain. Varietas unggul antara lain:
Varietas Mars
Varietas pluto
Varietas saturnus

2.2 IKLIM
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Iklim • Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut • Curah hujan tahunan : 800 mm - 1.000 mm/tahun • Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan • Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan - 6 bulan • Suhu udara : 170 C - 230 C • Kelembapan : sedang • Penyinaran : sedang - tinggi b. Tanah • Tekstur :  lempung • Drainase : baik • Kedalaman air tanah : 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah
Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah • Kemasaman (pH) :  5,5 - 6,8 • Kesuburan : tinggi

2.3  KETINGGIAN TEMPAT
Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl.

2.4 KONDISI LAHAN

Tanah yang telah diolah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg/ha. Setelah itu, dibuatkan bedengan dengan lebar 100 cm dan saluran air  selebar 20-30 cm. Panjang bedengan tergantung keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi agar drainase dan aerasi baik, yaitu 30-40 cm. Sedangkan  jika musim kemarau, bedengan hanya berukuran 20-25 cm. Syarat tumbuh dan budidaya timun gherkin sama seperti budidaya timun jepang. Yang berbeda hanya jarak tanam optimal, panen, dan ukuran buah yang dipanen. Penanaman timun gherkin berjarak tanam optimal 60 x 50 cm.
Pencangkulan tanah sedalam 30 cm lalu diratakan, dibuat bedengan ukuran  120 cm x (300 - 500) cm. • Pada bedengan dibuat lubang dan diberi pupuk kandang 1 kg - 2 kg/lubang. b. Persiapan Bibit • Tanaman mentimun dapat diperbanyak dengan biji. c. Penanaman • Biji ditanam langsung ke dalam lubang tanam. Setiap diberi 2 butir - 3 butir. • Jarak tanam 50 cm x 100 cm • Sediakan turus untuk merambat mentimun.Ketimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah atau di rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang baik.

2.5 KESESUAIAN LAHAN
Tabel keadaan lahan yang sesuai untuk penanaman timun:
Cara budidaya
Pembibitan
Pemilihan benih dan persemaian Untuk benih-benh non lokal masih diimpor dari negeri asalnya. Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian itu berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat digunakan polybag atau kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan dulu dengan Dithane/Cobox 0,2 % clan Furadan/Curater sebanyak 15 g/100 kg media. Meskipun benih dapat langsung ditanam, namun untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebagai berikut.

1. Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang.
2. Benih yang tetap tenggelam direndam kembali selama 24 jam.
3. Selanjutnya benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hingga bakal akarnya keluar.
4. Setelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang telah disiapkan.

Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik transparan. Jika timun disemaikan saat musim kemarau, bedengan bisa dibuat di tempat terbuka. Namun, pada beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun-daun kering. Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping terbuka, bibit disemprot dengan Antracol dan Cobox (fungisida), Karphos atau Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida) setiap 2 hari sekali. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.

PENANAMAN
Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. Penanaman dilakukan lebih cepat 2-4 hari dari setiap penurunan 200 m dpl. Bibit yang akan ditanam direndam dahulu dalam larutan Dithane 0,1 % dan diberi pupuk NPK butiran sebanyak 3-6 butir/bumbung. Pada lahan yang telah dibuat bedengan ditebarkan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g/m2, TSP 55 g/m² dan KCl 10 g/m² secara merata. Selanjutnya tanah diberi Furadan atau Curater B 5 g/m² ditambah Cobox atau Dithane 0,2 %. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah 120 x 40 cm.

Pengolahan Media Tanam
Sebelum budidaya mentimun ini dilakukan , perlu dipersiapakan media tanam yang baik agar hasil panen maksimal.
  • Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
  • Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6>3.3. Penanaman
  • Siram bibit dalam polibag dengan air
  • Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.
  • Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tsanah di sekitar batang.

Pemeliharaan Tanaman
  1. Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik.
  2. Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan).
  3. Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman.
  4. Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari.

Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.Pada minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali. Dan,pada minggu berikutnya, disiram setiap 4-6 hari sekali. Pemupukan susulan berupa Urea dan KCl diberikan selang antara 10-14 hari sekali. Pemberiannya dilakukan dengan cara ditugal sejauh kurang lebih 7 cm dari tanaman.
Banyaknya pupuk susulan seperti terlihat pada Tabel 7. Untuk mengatur kelembapan dan menekan pertumbuhan gulma, tanaman diberi mulsa berupa potongan rumput atau jerami kering. 
Selanjutnya setiap tanaman diberi sebuah lanjaran dan setiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih kecil. Lanjaran dapat pula diganti dengan jaring yang pemasangannya lebih mudah. Tanaman yang telah bercabang, berbunga, dan berbuah perlu dipangkas. Cabang pada daun pertama sampai kelima atau ketujuh dibuang. Cabang-cabang yang tumbuh kemudian dibuang setelah 2-3 cabangnya keluar, demikian pula dengan ranting. Setelah ketinggiannya mencapai 150 cm, pucuk batang utama dipotong sehingga diharapkan pada ketinggian 180 cm pertumbuhan meninggi sudah terhenti.

Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat dijarangkan. Seminggu setelah penanaman, dilakukan penyemprotan pestisida untuk mencegah serangan hama clan penyakit. Pada awal penyemprotan, dosisnya setengah dari yang dianjurkan. 
Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, penyemprotan diulang kembali.

Pemupukan:
Jenis pupuk yang umum digunakan dalam budidaya tanaman timun adalah ; pupuk kandang, TSP, Urea dan KCL 
Untuk mendapatkan hasil yang optimal petani timun biasanya menggunakan beberapa jenis pupuk antara lain
  • Urea : 1000 Kg/Ha,
  • NPK : 300 Kg/Ha,
  • SP-36 : 200 Kg/Ha,
  • ZA : 200 Kg/Ha,
  • KNO3 : 50 Kg/Ha, KCl : 100 Kg/Ha,
  • Pupuk daun : 2,5 lt/Ha,
  • ZPT : 2,5 ml/Ha

Pupuk kandang
TSP
KCL

Cara aplikasi pupuk ialah disemprotkan ke daun :
  • Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 3 – 4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki
  • Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 – 8 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki

Hama dan Penyakit
1. Hama
Jenis hama yang perlu diwaspadai pada budidaya mentimun antara lain :
  • Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos.  Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat,daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.
  • Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
  • Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur  Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.
  • Kutu daun (Aphis gossypii Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

2. Penyakit
Kendala budidaya mentimun antara lain serangan penyakit, berikut beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang tanaman mentimun :
  • Busuk daun (Downy mildew) Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.  Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Penyakit tepung (Powdery mildew )  Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering musim kemarau dengan kelemaban tinggi.  Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Antraknose. Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Bercak daun bersudut, Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Virus, Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun  menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.
  • Kudis (Scab) Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
  • Busuk buah Penyebab : cendawan Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; Phytopthora sp., Fusarium sp.; Rhizophus sp.,Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.

Gejala :
Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah;
Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut;
Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah;
Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.

Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Panen
Ciri dan Umur Panen Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dan sore hari antara pukul 15.00-17.00. dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
Periode Panen :Mentimun sayur dipanen 5 – 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki. Buah yang dipanen berukuran panjang sekitar 18 – 20 cm dengan berat antara 80- 120 g. Buah yang berbentuk lurus berdiameter 1,5 – 2,5 cm dengan berat 20 g adalah buah kualitas super.

Pasca panen
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu dilakukan penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. buah mentimun siap dipasarkan.

Pemasaran mentimun
Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan baik dalam kondisi segar ataupun diolah lebih lanjut. Selain untuk bahan makanan, mentimun  juga banyak digunakan sebagai bahan baku pada pada industri kecantikan. Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Dengan kemampuan adaptasi pada berbagai iklim yag baik, tanaman ini mudah dibudidayakan. Daya serap pasar juga tidak diragukan lagi, hal ini menjadikan peluang usaha untuk budidaya mentimun masih terbuka lebar. Pada saat ini harga mentimun mencapai 2500 sampai 3000 per kilogram di pasaran. Para petani memetik buah kemudian menimbangnya, setelah itu para tengkulak /bandar datang menawar timun mereka. Tetapi untuk petani yang meminjam modal dari para bandar ini mereka harus rela hasil panen mereka dibawa Bandar ke pasar tanpa tahu harga timun pada hari itu. Mereka baru tahu harga timun besok atau bahkan beberapa hari setelah timun mereka dijual oleh Bandar Lapak  (pemilik kios) di Pasar Induk Jakarta, seperti Pasar Induk Cibitung, Kramatjati, Kebayoran dan lain-lain.

Permasalahan yang dihadapi oleh para petani pada umumnya  adalah tidak adanya standar yang pasti besarnya komisi yang diambil oleh para pemodal. Sebab dalam prakteknya, komisi yang seharusnya berkisar anatara Rp. 50,00 – Rp. 100,00/Kg, kenyataannya bisa berubah menjadi Rp. 150,00 – Rp. 250,00/Kg.

Manfaat mentimun
Banyak manfaat dari mentumun, terutama bagi kesehatan antara lain:
  • Mampu menurunkan tekanan darah tinggi, sariawan (seriawan), memperlancar airseni, dan menghilangkan keriput di kulit.
  • Banyak mengandung vitamin, misalnya A,B,C dan E
  • Timun mentah bersifat menurunkan panas dalam, meningkatkan stamina,dan lain-lain. Selain itu,timun juga mengandung flavonoid dan polifenol sebagai antiradang serta mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak, yang baik untuk mengurangi berat badan.
  • Kandungan seratnya yang tinggi berguna untuk melancarkan buang air besar, menurunkan kolesterol, danmenetralkan racun.
  • Mentimun juga mengandung kukurbitasin C, yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis.
KUALITAS MENTIMUN DI INDONESIA:
Penggunaan pupuk dalam budidaya mentimun sangat lah penting dan bervariasi jenisnya. Tujuan penggunaan pupuk adalah dapat dihasilkan nya mentimun dengan kualitas yang baik. Meskipun tingkat komoditas mentimun di Indonesia masih terbilang cukup rendah, namun Indonesia melakukan impor dari berbagai negara luar agar masyarakat juga dapat merasakan dan mengkonsumsi mentimun karena khasiatnya yang kaya akan mineral dan khasiat lain nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar